Mahasiswa belajar
diskusi biasanya akan mengalami hambatan-hambatan salah satunya adalah tidak
menguasai pembahasan dan asal-asalan dalam membuat karya tulis. Ini bukan
problem siswa sekolah saja dalam hal penerapan diskusi tetapi problem
mahasiswa.
Memang secara faedah
alias keuntungan bahwa dengan melakukan diskusi akan membuat pola pikir
berkembang. Ada keuntungan lain yaitu mahasiswa bisa memecahkan masalah dan
mendapat solusi. Memang ini keuntungan.
Tetapi bagaimana agar
membentuk pola pikir yang mementingkan pada sisi problem-solving? Memikirkan
sesuatu bukan berarti memecahkan tentang sesuatu. Untuk itu untuk membentuk
pola pikir yang brilian, yang cerdas yang mampu memecahkan masalah harus
memenuhi standar diskusi belajar mahasiswa yang benar.
Metode diskusi itu
sederhana, ada masalah lalu beberapa mahasiswa belajar untuk berusaha
memecahkan masalah dengan terlebih dahulu mengajukan pemikirannya. Selesai.
Bila konsep alias
pemahaman tentang diskusi sudah dipahami mahasiswa maka dalam membuat
pembahasan perkuliahan yang sederhana, tidak perlu banyak lembaran-lembaran
copy-paste, tetapi pembahasan it mengandung masalah yang perlu dibahas.
Untuk itulah dosen
pun jangan asal memberikan silabus yang akan dijadikan bahan diskusi. Bila
dosen sudah mengerti bahwa sistem diskusi yang seperti ini atau yang seperti
itu “membosankan” dan membuat karya tulis dibikin asal-asalan, kenapa juga
dosen sekenanya saja memberikan silabus dan diam saja?
Sebagai contoh
mengenai mata kuliah SBM alias Strategi Belajar Mengajar. Ada masalah yang
sangat klasik dan masih perlu dipahas mengenai dunia belajar-mengajar di
sekolah yaitu mengenai,
“Bagaimana guru
mengelola kelas yang benar yang membuat siswa aktif-produktif dan sebagian
besar siswa bisa berprestasi di saat jam ngajar terbatas waktu?”
Masalah pertanyaan
sederhana seperti ini pun bakal bisa membutuhkan banyak pembahasan yang
menghabiskan banyak jam dalam mahasiswa belajar berdiskusi. So, mahasiswa belajar diskusi yang wajar-wajar dan sederhana saja lah.
Post a Comment for "Mahasiswa Belajar Diskusi yang Tepat"