Mahasiswa Belajar Bukan Di Fakultas Skill Kerja


Mahasiswa Belajar, Fakultas, Skill Kerja
Sebuah dilema mahasiswa belajar bila mahasiswa itu memilih fakultas yang tidak ada kaitannya dengan kebutuhan skill kerja. Ada beberapa fakultas yang tidak ada hubungannya dengan kebutuhan skill kerja. Dan ini dilema mahasiswa belajar.

Sebagai contoh di kampus saya. Ada fakultas tertentu, kurang enak bila menyeut nama karena memang jelek dan asing,hehe…. Nah dalam fakultas itu tidak menjurus pada keterampilan dunia kerja. Fakultas itu dibagi tiga bagian Adab, Dakwah, Usuluddin.

Anggap saja Adab, Dakwah, Usuluddin adalah sebuah fakultas.

Apakah mahasiswa tahu apa skill kerja untuk bagian Adab? Dalam bagian ini membahas mengenai sejarah peradaban Islam, kurang lebih. Apakah ada untuk keterampilan/skill kerja. Sangat sulit mencarinya karena pasar kerja sempit.

Apakah mahasiswa tahu apa skill kerja untuk bagian dakwah? Mungkin ada yang mengatakan menjadi pendakwah atau da’I atau penyiar. Ya bisa. Tetapi bila dilihat dari pasar kerja, maka mau kerja dimana? Lagi-lagi pasarnya sempit.

Apakah mahasiswa tahu apa skill kerja untuk bagian fakultas ushuluddin? Ushuluddin adalah membahas mengenai aqidah Islam. Dalam segi tenaga kerja, mau kerja dimana? Tentu sempit pasarnya.

Terkecuali bila mahasiswa fakultas Adab, Dakwah, Usuluddin, memasuki dunia mengajar. Tetapi bila masuk dunia mengajar, lalu fakultas pendidikan bagaimana? Kebagian tidak? Nah, ini hal yang tidak adil sebenarnya.

Lalu bagaimana solusi untuk memasuki dunia kerja? Ya salah satunya lanjutkan ke S2 dan mengambil bagian pendidikan.

Bila tidak mau mengambil S2, lebih baik belajar mengenai ilmu yang kegunaanya untuk dunia kerja sekolah atau kampus. Anggap saja ilmu kampus adalah sebagai bekal lain. Untuk itu, tidak ada salahnya menguasai ilmu-ilmu tentang Adab, Dakwah, Usuluddin, dll. Namun tidak melupakan ilmu untuk kerja.

Post a Comment for "Mahasiswa Belajar Bukan Di Fakultas Skill Kerja"